Makalah: Strategi Pengembangan Bentuk Usaha Firma Di Era Ekonomi Digital

MAKALAH TERKAIT STRATEGI PENGEMBANGAN BENTUK USAHA FIRMA DI ERA EKONOMI DIGITAL

Disusun oleh:
Meisya Larasati Putri Hermawan (8111422544)

Dosen pengampu:
Dr. pujiono S.H., M.H.

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2023

LATAR BELAKANG

Salah satu bentuk usaha yang berjalan di Indonesia merupakan firma. Apa itu firma?

Firma merupakan salah satu bentuk perusahaan yang diatur Bersama-sama dengan perseroan komanditer.

Dalam pasal 16 KUHD, yang dimaksud dengan firma adalah tiap-tiap perserikatan yang didirikan untuk menjalankan sesuatu perusahaan di bawah satu nama Bersama, dimana angggota-anggotanya langsung dan sendiri-sendiri bertanggungjawab sepenuhnya terhadap orang pihak ketiga.

Firma ini dapat dipakai untuk berdagang Bersama-sama. Terkadang nama firma diambil dari seorang yang turut serta menjadi pesero pada firm aitu sendiri, namun dapat juga nama itu diambil dari nama yang bukan pesero. 

Dalam firma, setiap pesero diberikan kebebasan untuk melakukan pengumuman dan bertindak keluar atas nama peseroan tersebut.

Segala perjanjian yang dibuat oleh pesero ini, mengikat kawan-kawan yang lainnya dan segala sesuatu yang didapatkan dari anggota pesero menjadi harga benda kepunyaan semua pesero.

Indonesia memiliki berbagai strategi pengembangan terkait bagaimana mengembangkan usaha firma di era digitalisasi saat ini yang notabennya merupakan eranya serba sosial media.

Kemajuan teknologi digital yang pesat menjadikan hampir semua negara di dunia memasuki era revolusi indutri. Perubahan ini menimbulkan berbagai efek yang dapat kita rasakan bersama pada setiap aspek kehidupan manusia, terutama pada bidang Pendidikan, sosial, budaya, dan juga usaha.

Saat ini, transformasi menuju ekonomi digital sangatlah diutamakan. Karena zaman sekarang bukanlah zaman barter atau semacamnya. Banyak sekali platform yang dapat digunakan untuk mentranformasikan usaha itu sendiri.

Tidak menutup kemungkinan pula bahwa orang-orang akan beralih pada kegiatan jual beli yang bertitik tumpu pada transformasi ekonomi digital.

Saat ini, Indonesia memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yang sangat besar dari perkembangan teknologi digital. Potensi elektronik di Indonesia juga memberikan dampak yang sangat besat.
Di akhir tahun 2019, terdapat 5 perusahaan raksasa yang ada di Indonesia yaitu Gojek, Tokopedia, OVO, Bukalapak, dan Traveloka. 

Tak dapat dihindari pula, kehidupan saat ini bergantung dengan hal yang berbau digital, terutama dalam aspek ekonomi. Jika ditinjau kembali, ada 2 hal yang harus diperhatikan Ketika kita memasuki era digitalisasi. dua hal ini yaitu nilai positif dan negative.

Jika dilihat dari nilai positif, tentu saja akan mempermudah segala kegiatan transaksi dan pembelian. Selain itu juga konsumen tidak perlu jauh-jauh untuk datang ke tempat karena dapat dilihat melalui e-commerse yang telah ada.

Namun, jika dilihat dari sisi negatifnya, hal ini menyebabkan masyarakat malas untuk berpergian dan peluang untuk adaya penipuan semakin meningkat.

Karena benar saja, semakin canggih teknologi maka semakin canggih pula cara seseorang untuk menipu. Tidak menutup kemungkinan bahwa masih banyak pula orang yang buta akan bagaimana cara membedakan mana hal yang terpercaya maupun tidak.

Oleh karena itu, strategi dari ekonomi digital ini harus di tekankan agar semua konsumen dan pengguna mengerti bagaimana system kerjanya. 

PERMASALAHAN

Permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah bagaimana strategi pengembangan bentuk usaha firma dalam era ekonomi digital.

PEMBAHASAN

01. Firma

Firma adalah salah satu bentuk perusahaan yang diatur Bersama-sama dengan perseroan komanditer dalam bagian II dan bab III kitab I KUHD, dari pasal 16 sampai pasal 35.

Berdasarkan pasal 16 KUHD yang dinamakan persekutuan firma adalah tiapitiap perserikatan yang didirikan untuk menjalankan sesuatu perusahaan di bawah satu nama Bersama.

Jadi persekutuan firma adalah persekutuan yang menitik beratkan pada persekutuan perdata, mencangkup:

  1. Menjalankan perusahaan
  2. Dengan nama Bersama atau firma
  3. Pertanggung jawab sekutu yang bersifat pribadi untuk keseluruhan
  4. Pad asasnya tiap-tiap pesero dapat mengikat firma dengan pihak ketiga

Firma artinya nama Bersama, maksudnya adalah nama orang (sekutu) yang dipergunakan menjadi nama perusahaan yang ada kalanya diambil dari nama seorang yang turut menjadi pesero pada firma itu sendiri, tetapi nama itu juga dapat diambil dari nama orang bukan pesero.

Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi firma:

  1. Factor individu, factor ini sangat memegang peranan penting. Namun yang lebih menonjol adalah kesatuan kerjasamanya
  2. Dengan ini, kesatuan Kerjasama memegang peranan yang lebih penting daripada kepentingan individu
  3. Inilah sebabnya aka nada yang berpendapat bahwa bentuk kesatuan kerja sama firma dapat dikatakan sudah merupakan perseroan dimana para anggotanya sudah merupakan peseroan dibawa naungan firma
  4. Persetujuan kerjasana antar anggota sekutu difokuskan ppada kesatuan bentuk kerja sama itu sendiri, sehingga sangat terlihat jelas bajwa kerja sama tersebut adalah kerja sama satu perusahaan
  5. Dengan demkian, firma bertindak sebagai satu perusahaan yang bernaung di bawah satu nama.

Nama Bersama tersebut digunakan untuk menadatangani surat menyurat oleh perusahaan yang biasanya dibelakang nama Bersama sering dilihat perkataan “Co” atau “Cie”.

Co artinya singkata dari compagnon yang berarti kawan, dan maksudnya adalah orang yang turut berusaha, sedangkan cie adalah singkatan dari compagnie, yang berarti kelompok dan maksudnya adalah orang atau orang-orang yang Bersama-sama memiliki perusahaan tersebut. 

Yang menentukan firma nama Bersama atu firma itu dapat diambil dari;

  1. Nama dari salah seorang sekutu
  2. Nama dari salah seorang sekutu dengan tambahan, misalnya Sugiyono & Co 
  3. Kumpulan dari nama semua atau Sebagian dari nama para sekutu
  4. Nama lain yang bukan nama keluarga

02. Era ekonomi digital

Ekonomi digital adalah ekoomi yang didasarkan pada kegiatan internet. Istilah ekonomi digital pertama kali dikenalkan oleh Don Tapscott pada tahun 1995 lewat bukunya The Digital Economy: Promise and Peril in the Age of Teknologi Digital Internet.

Ekonomi digital disebut juga dengan sebutan internet economy web economy, digital-base economy, new economy knowledge, atau new economy.

Sementara itu, konsep ekonomi digital merupakan sebuah konsep yang sering digunakan untuk menjelaskan dampak global terhadap pesatnya perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang berdampak pada kondisi sosial-ekonomi. Konsep ini menjadi sebuah pandangan tentang interaksi antara perkembangan inovasi dan kemajuan teknologi yang berdampak pada ekonomi makro maupun mikro.

Menurut Don Tapscott, ekonomi digital memiliki 12 sektor atribut, yaitu:

  1. Knowledge

Jika tanah, bangunan, tenaga kerja, dan uang merupakan faktor produksi penting dalam ekonomi klasik, maka dalam ekonomi digital informasi atau Pengetahuan adalah jenis sumber daya yang paling penting untuk dimiliki organisasi Mengingat informasi tertanam di otak manusia faktor kecerdasan sumber daya manusia perusahaan menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi. Tujuan Pengetahuan kolektif ini adalah nilai perusahaan

dalam menciptakan produk dan jasa. Juga pengembangan teknis dapat mengembangkan berbagai produk kecerdasan buatan (Artificial intelijen), yang pada prinsipnya dapat membantu manajemen dan karyawan Perusahaan, kecerdasan mereka (pengetahuan manfaat). Contoh perangkat lunak dan perangkat keras yang dapat melakukan ini Sistem pendukung keputusan memiliki pendukung keputusan sistem dan sistem pakar. Konsep manajemen informasi adalah kuncinya keberhasilan perusahaan selama periode itu. 

  1. Digitization

Digitalisasi adalah proses mengubah informasi dari berbagai bentuk

ke format angka “0” dan “1” (dua basis). Meskipun konsep sekilas tampak sederhana, tetapi keberadaannya sepadan terobosan dan perubahan besar dalam dunia transaksi. Mencari bagaimana gambar dua dimensi seperti lukisan dan foto diperoleh direpresentasikan dalam bentuk bit sehingga bisa sederhana disimpan dan ditukar dalam bentuk elektronik. Tentu saja yang ini punya dapat meningkatkan efisiensi perusahaan karena mengurangi biaya terkait

Pembuatan media, penyimpanan dan proses pertukaran. Saya sendiri

Teknologi terbaru dapat mengubah format video dan audio analog ke dalam format digital. Kemajuan teknologi telekomunikasi yang memungkinkan hal tersebut. Orang dapat dengan cepat bertukar email di mana saja di berbagai belahan dunia membuat proses pengiriman dan penukaran menjadi lebih mudah dan mudah informasi apa yang dapat didigitalkan. Dengan kata lain, jika produk dan layanannya penawaran dapat disampaikan dalam bentuk digital sehingga perusahaan dapat untuk menawarkan produk dan layanan mereka di seluruh dunia secara sederhana dan murah. Publikasi elektronik, toko buku virtual, perbankan online, dan pengobatan jarak jauh adalah contoh berbagai produk dan layanan yang dapat ditawarkan di Internet.

  1. Virtualization 

Berbeda dengan dunia nyata yang membutuhkan aset fisik seperti bangunan dan fasilitas manufaktur, istilah tersebut akrab di dunia maya. Virtualisasi yang memungkinkan seseorang untuk memulai bisnis mereka perangkat sederhana dan dapat menjangkau semua pelanggan potensial di seluruh dunia. Di dunia maya, pelanggan hanya berurusan dengan website Internet sebagai bisnis (dari bisnis ke konsumen) dan hubungan antara berbagai perusahaan yang ingin bekerjasama (business bisnis). Proses membangun hubungan itu lebih pada peristiwa adalah pertukaran data dan informasi dengan hampir tidak ada kehadiran fisik Pihak atau orang yang melakukan transaksi. Dengan kata lain, bisnis kapan saja dan di mana saja 24/7 mungkin satu minggu online dan secara real time.  

  1. Molecularization 

Organisasi yang bertahan di era ekonomi digital adalah mereka yang berkembang pesat dengan penerapan bentuk molekul. Bentuk molekul adalah sistem di mana organisasi dapat dengan mudah beradaptasi dengan perubahan dinamis terjadi di lingkungan perusahaan. Seperti yang Anda ketahui, saat ini Sebagian besar organisasi dikelola dengan konsep struktur hirarki atau struktur matriks lanjutan. Kedua konsep itu sangat sensitive sedemikian rupa sehingga memperlambat gerakan penyesuaian perusahaan tentang perkembangan pasar. Ada satu hal yang perlu diingat online berarti bekerja dengan perusahaan di seluruh dunia. Perilaku Anda sehari-hari baik mempengaruhi struktur pasar dan industri terkait, yang sering berubah kondisi yang berbeda. Ini tentu saja merupakan indikasi persaingan bebas dan ketegangan yang terjadi kemudian adalah strategi untuk menang kompetitif Dengan kata lain, perubahan adalah proses alami yang pasti terjadi dibuat oleh perusahaan. Charles Darwin mengatakan bahwa suatu bangsa melakukan itu untuk bertahan hidup bukanlah yang terbesar atau terkuat, tetapi yang paling untuk dapat beradaptasi dengan perubahan. 

  1. Internetworking 

Tidak ada perusahaan yang dapat bertindak sendiri tanpa kerjasama

dengan pihak lain yang merupakan salah satu prasyarat untuk sukses

di dunia maya. Berdasarkan model bisnis yang dipilih, perusahaan afiliasi harus menentukan bisnis inti mereka (core business) dan berkolaborasi lembaga lain untuk mendukung pelaksanaan proses dukungan (kegiatan penunjang). Contoh party yang sering digunakan. Mitra adalah penyedia teknologi, mitra konten, vendor, dan pemasok (wartawan) dan sebagainya. Ide bisnis yang ingin mengelola sumber daya tidak akan bertahan lama dalam ekonomi digital. 

  1. Disintermediation

Kekhasan lain dari ekonomi digital adalah tren penurunannya pialang (perantara) bertindak sebagai perantara dalam melakukan transaksi antar pemasok Pelanggan. Contoh perantara kegiatan keuangan adalah Pedagang grosir, pengecer, penyiar, perusahaan rekaman, dll. 

  1. Convergence 

Kunci sukses sebuah perusahaan dalam bisnis online adalah keahlian

dan kualitas komersial yang menyatu di tiga industri, yaitu Pengolahan Data, Komunikasi dan Konten.

  1. Innovation

keunggulan kompetitif (persaingan keuntungan) sangat sulit dipertahankan mengingat apa yang dilakukannya atau perusahaan Internet lainnya sangat mudah ditiru. Karena Inovasi sangat dibutuhkan secara cepat dan terus menerus bagi perusahaan bisa bertahan. Manajemen perusahaan harus bisa mencari jalan Para pelaku utama dalam organisasi (manajemen dan karyawan) selalu dapat berinovasi layaknya perusahaan-perusahaan Silicon Valley. Organisasi pembelajar patut mendapat perhatian dan implementasi

dalam perusahaan 

  1. Prossumption

Di era pra-digital faktor kunci manufaktur selama ekonomi digital memiliki kustomisasi massal. Perbedaan antara Produsen dan pelanggan kurang sistematis, setiap pelanggan dapat memberikan informasi dan dapat juga menjadi seorang produser. 

  1. Immediacy

Di dunia maya, pelanggan menghadapi sejumlah perusahaan yang menawarkan produk atau jasa yang sama. Setelah memilih perusahaan, mereka dengan hanya tiga kriteria utama. Pada dasarnya pertahankan mereka Transaksi dengan perusahaan yang menawarkan produk atau layanan mereka secara online lebih murah, lebih baik dan lebih cepat dibandingkan dengan perusahaan sejenis. Ingat bahwa biaya beralih di Internet sangat mudah dan murah, sehingga pelanggan melakukannya terus-menerus mencari perusahaan yang menawarkan keuntungan terbesar dia Dengan latar belakang tersebut, perusahaan harus selalu memperhatikan berbagai factor kebutuhan pelanggan yang menuntut tingkat kepuasan pelayanan tertentu. 

  1. Globalization 

Di jantung globalisasi adalah batas-batas ruang dan waktu. Ilmu atau pengetahuan sebagai sumber utama, Identifikasi batas-batas geografis untuk mengurangi kehadiran pemerintah penting untuk melakukan bisnis di dunia maya.

  1. Discordance

Ciri terakhir dari ekonomi digital adalah fenomena perubahan Struktur sosial dan budaya sebagai konsekuensi logis dari peristiwa perubahan dalam banyak paradigma kehidupan sehari-hari. Lebih Singkatnya, organisasi menyebabkan pengangguran dimana-mana, mata pencaharian calo (perantara) hilang, buruh jadi workaholic karena persaingan sangat ketat, pengaruh budaya barat sulit tidak dapat diblokir karena siapa pun dapat menggunakannya secara bebas melalui internet, dll adalah contoh fenomena yang terjadi di era ekonomi digital. 

  1. Strategi pembentukan firma di era ekonomi digital

Seperti yang kita ketahui diatas, akan ada banyak hal yang dapat dilakukan dalam meningkatkan pemberdayaan ekonomi digital jika dihubungkan dengan berbagai aspek sebelumnya. Namun ada beberapa hal yang harus dilakukan, yakni menentukan analisis SWOT, karena dalam perusahaan hal ini sangatlah penting untuk dilakukan agar segala kegiatan yang dilakukan dapat sesuai dengan target. Analisis ini didasarkan pada logika dengan memaksimalkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Oleh karenanya, sangatlah penting pertimbangan analisis SWOT ini.

  1. Strength (kekuatan), hal ini berhubungan dengan sumber daya, keterapilan atau keunggulan lain yang relative peka terhadap pesaing sekitar
  2. Weakness (kelemahan), ini merupakan keterbatasan dalam sumber daya, keterampilan dan kapabilitas yang secara serius akan enghambat efektifitas kerja perusahaan
  3. Opportunity (peluang), situasi yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan dan cenderung memberikan sumber identifikasi segmen pasar yang mulanya terabaikan serta memberikan perubahan teknologi
  4. Threat (ancaman), merupakan situasi yang paling tidak menguntungkan dalam linkungan perusahaan. Misal adanya pesaing baru, lambatnya pertumbuhan pasar, serta adanya peraturan baru.

Beberapa kegiatan yang dapat digunakan untuk menyongsong era ekonomi digital yaitu

  1. Membuat desain produk yang menarik dengan menciptakan dan mengembangkan konsep serta spesifikasi yang mengoptimalkan fungsi, nilai, dan penampilan suatu produk
  2. Fotografi, fotografi infustri ini dapat emndorong penggunaan reativitas indidvidu dalam memproduksi citra dari suatu objek foto dengan menggunakan perangkat fotografi
  3. Animasi, tampilan frame in frame dalam urutan waktu untuk menciptakan ilusi Gerakan yang berkelanjuta sehingga telihat seolah-olah hidup. 
  4. Periklanan, bentuk komunikasi ini melalui media tentang produ atau merek kepada khalayak umum agar memberikan tanggapan sesuai dengan harapan. 

KESIMPULAN

Intisari yang dapat diambil dari hal-hal diatas bahwasannya firma harus memiliki power of knowledge.

Karena power of knowledge ini akan menghsilkan berbagai inovasi-inovasi yang akan mendorong dalam meningkatkan ekonomi digital di Indonesia.

Dengan adanya ekonomi digital, semua barang atau jasa yang diperdagangkan akan lebih mudah untuk dipasarkan, karena dalam ekonomi digital, semuanya diubah menjadi bentuk virtual. Sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa masyarakat dan perusahaan akan lebih mudah mengkoordinir kegiatannya. 

Ada beberapa permasalahan yang dihadapi karena adanya ekonomi digital, yatu permasalahan yang dialami oleh startup, permasalahan sector finansial fintech, permasalahan perlindungan konsumen, dan permasalahan yang muncul karena karakteristik ekonomi digital itu sendiri. 

DAFTAR PUSTAKA

Annurdi. (2017). Tanggung Jawab Sekutu Firma Atas Kepailitan. jurnal untan, 14-25.

Aysa, I. R. (2020). Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif di Era Digital; studi Kasus Zydnaa Edukasi Jombang. Jurnal At-Tamwil, 121-138.

Haryanto, E. (2013). Hukum Dagang dan Perusahaan di Indonesia. Pekanbaru: CV. Salsabila Putra Pratama.

Khairandy, R. (2013). Pokok-Pokok Hukum Dagang Indonesia. Yogyakarta: FH UII Press.

qustulani, m. (2018). hukum dagang. tangerang: PSP Nusantara Press.

Ramlan. (2009). Intisari Pengantar Hukum Dagang I. Medan: CV. Ratu Jaya.

Safira, M. E. (2017). Hukum dagang Dalam Sejarah Dan Perkembangannya di Indonesia. Ponorogo: CV. Nata Karya.


Terbit

dalam

oleh

Comments

Tinggalkan Balasan