👁️0x   💬0 🕗00:00 menit

Chord | Judul
1-9   A   B   C   D   E   F   G   H   I   J   K   L   M   N   O   P   Q   R   S   T   U   V   W   X   Y  

Emang ojol ada perlindungan hukumnya? Kalo ada perlindungannya apa?

Salam #MasBro #MbakBro

Hello Readers!!
Apa kabar nih sekarang? Semoga kalian sehat walafiat ya, aamiin. Kalian tau ga Ojol sebenernya ada perlindungan hukumnya? kalian pasti bingung ya? Yu baca artikel ini sampe beres biar kalian ga binggung lagi!

Apakah Ojol Ada Perlindungan Hukumnya? Gini Penjelasannya!

Hubungan hukum perusahaan ojol (penyedia aplikasi) dan driver Ojol (penyedia layanan) adalah hubungan kemitraan karena gaada unsur upah serta perintah, jadi itu bukan hubungan kerja. Hubungan kemitraan berdasarkan perjanjian kemitraan yaitu bentuk umum hubungan hukum antara para pihak atas dasar hubungan kemitraan (partnership agreement).

• Ketentuan umum perjanjian kemitraan diatur Pasal 1338 jo Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata).
• Ketentuan khusus, bisa ngerujuk ke ketentuan persekutuan perdata di Pasal 1618 – 1641 KUH Perdata, bahwa hubungan hukum para pihak dengan masukin suatu modal sebagai seserahan (inbreng).

Baca juga:
Cara Ngurus Sertifikat Tanah Warisan

Kalo hubungan pengusaha Ojol dan driver Ojol adalah hubungan kemitraan, maka Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 mengenai Ketenagakerjaan dan peraturan perundang-undangan lain tentang ketenagakerjaan ga berlaku, karena peraturan perundang-undangan tentang ketenagakerjaan ngatur tentang hal yang berhubungan sama pekerja dan pengusaha.

Jadi perlindungan hukum driver Ojol bukan perlindungan buat pekerja dari perjanjian kerja, tapi perlindungan sebagai pihak dari perjanjian kemitraan.

Perjanjian kemitraan pengusaha ojol sama driver Ojol, berdasarkan asas kebebasan berkontrak di Pasal 1338 KUH Perdata, para pihak dalam kontrak bebas bikin perjanjian.

Tapi harus diinget, kalo asas kebebasan berkontrak tetap ga boleh ngelanggar syarat sahnya perjanjian, yang diatur di Pasal 1320–1337 KUH Perdata, yaitu:
1. Kesepakatan para pihak (Pasal 1321 KUH Perdata)
2. Kecakapan para pihak (Pasal 1329 KUH Perdata)
3. Tentang suatu hal tertentu (Pasal 1333 KUH Perdata)
4. Penyebab yang halal (Pasal 1337 KUH Perdata)

Jadi perjanjian harus disepakati sama para pihak, termasuk kalo ada perubahan juga.
Jadi, nanti kalo ada perubahan klausula secara sepihak, maka perubahan perjanjian harus didasarin kesepakatan. Kalo gaada kesepakatan, maka perubahannya ga ngikat para pihak.

Tapi kalo kalian sebagai driver Ojol ngerasa dirugiin sama pelaksanaan ketentuan baru yang ga kalian sepakatin, maka kalian bisa ngegugat secara perdata. Pelaksanaan ketentuan baru berpotensi ga sesuai perjanjian awal yang udah disepakatin, jadi bisa akibatnya pihak yang melaksanakan ketentuan baru ngelakuin wanprestasi ke perjanjian awal.

Walaupun kalian ga ngeliat perjanjian kemitraan pas ngedaftar, tapi kalian sebagai driver Ojol pasti ngunduh aplikasi Ojolnya.

Kesimpulan

Perusahaan ojol dan driver ojol punya hubungan kemitraaan. Jadi perlindungan hukum driver ojol itu buat pihak dari perjanjian kemitraan. Setiap perjanjian harus disepakatin sama para pihak, termasuk kalo ada perubahan juga. Kalo ada driver ojol yang merasa dirugiin sama ketentuan itu, bisa ngengugat secara perdata.

Alhamdulillah
Akhirnya selesai ya.

Masih ada hal yang belum kita bahas ya?
Nah ada yang mau request bahas hukum negara yang mana lagi nih?
Silahkan untuk dikomen dibawah ya!

Seneng bisa berbagi.
Pasti bermanfaat.

Terimakasih
Sovia Hasanah, S.H.  https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt5648cbcfc6ad2/perlindungan-hukum-bagi-idriver-i-ojek-ionline-i dibuka pada 10.30 WIB hari Rabu, 18 Agustus 2021

Kata kunci lain yang sering dicari…
hukumIN, hukum, menghakimiHUKUM, ojol, ojek online, perusahaan ojol, driver online, perlindungan bagi ojol, perlindungan bagi driver online, perlindungan bagi ojek online,